Langsung ke konten utama

Postingan

Giat Membawa Nikmat ( Sungai Emas )

Di batas antara daerah Kedu dan Yogyakarta menjulang dua gunung. Merapi dan merbabu seperti sepasang raksasa penjaga gerbang. Kedua raksasa itu sangat besar. Merapi sebagai raksasa laki. Merbabu sebagai raksasa perempuan. Merapi sebagai gunung yang terkenal ganas, sedangkan Merbabu merupakan gunung yang sudah padam apinya. Gunung Merapi merupakan bahaya tersembunyi. Tidak hanya pada waktu gunung itu meletus, tetapi sepanjang waktu Merapi selalu mengancam. Terlebih lagi pada musim hujan. Ancaman bahaya sangat dahsyat. Tidak dapat diduga kekuatannya namun sungguh mengerikan. Seperti yang terjadi pada bulan Desember tahun 1975. Hari itu jumat kliwon. Salah satu hari keramat bagi penduduk di kaki gunung Merapi. Sebab pada hari yang sama gunung tersebut pernah menimbulkan bencana besar. Dan kini pada hari keramat itu pula Merapi menimbulkan malapetaka besar. Pada hari jumat kliwon bulan Desember tahun 1975, sejak pagi huJan lebat. Hujan itu sudah turun terus-menerus selama tiga hari
Postingan terbaru

Daendels Si Tangan Besi Yang Serakah ( Asap Mengepul di Bandar Jayakarta Part 2 )

Di istana Surasowan, Sultan Abdulnasar Muhammad Ishak Zainulmuttakin segera memanggil rapat. Sultan Banten itu ingin memebicarakan, di pihak mana Banten harus berdiri. Beberapa hari sebelum peperangan itu Gubernur Jenderal telah minta bantuan dari Batavia. Akan tetapi pimpinan angkatan laut Inggris juga mengirim utusan, bahwa mereka akan menghancurkan angkatan laut Belanda. Sebaiknya Banten tidak memihak Belanda. " Inggris dan Belanda telah berperang di negeri kita. Asap peperangan itu masih mengepul di Bandar Jayakarta, di barat sana ! Menurut laporan yang kami terima, angkatan laut Belanda kalah. Kapal-kapalnya semua binasa. Bagi kita agar kedua belah pihak hancur tidak jadi soal ! Tetapi yang jadi soal, karena tidak ada yang betul-betul hancur !" Kata Sultan mulai membuka rapat. Menurut kebiasaannya, Mangkubumilah yang memimpin rapat. Tetapi karena keadaan sangat penting menurut Sultan, ia sendiri lah yang memimpin rapat. "Beberapa hari sebelum Inggris menyerang

Daendels Si Tangan Besi Yang Serakah ( Asap Mengepul di Bandar Jayakarta Part 1 )

Asap Mengepul di Bandar Jayakarta Bersamaan dengan turunnya malam, meriam-meriam berdentum-dentum tak henti-hentinya di bandar Jayakarta. Akhirnya perang hebat antara armada laut Inggris dan Belanda meletus juga di bandar itu. Armada laut Inggris mengepung bandar. Tak satu pun kapal Belanda yang dapat meloloskan diri. Mereka terus-menerus menembakan peluru meriam-meriam kapalnya ke arah pantai. Di pantai puluhan kapal perang Belanda, ratusan kapal-kapal kecil dan perahu semakin terdesak. Sebaiknya meriam-meriam Belanda dari darat dan laut tidak juga kalah hebatnya. Akan tetapi tembakan-tembakan meriam Inggris lebih gencar dan semakin mendesak. Beberapa kapal Belanda terbakar hebat. Api berkobar dengan hebatnya, asap mengepul ke langit. Langit malam keliatan kemerah-merahan. Kapal-kapal Belanda yang semakin terdesak itu, tidak dapat mundur lagi. Pantai sudah dangkal. Kalau mundur juga kapal akan terdampar. Sementara itu kapal-kapal perang Inggris tidak memberi kesempatan. Kapal-